Oleh : Ust. Muzakkir Muhsin Thaha
Dirangkum oleh Biro Pembinaan dan Pengembangan SDM PIP PKS Taiwan
~Pengertian~
Tarhib berasal dari kata rahhaba – yurahhibu – tarhiiban, yang berarti melapangkan dada, menyambutnya dengan mesra dan senang hati.
ر حّ ب: (ف:رباعي. لازم متعد. متعد بحرف). رَحَّبْتُ، أُرَحِّبُ، رَحِّبْ، مصدر تَرْحِيبٌ. “رَحَّبَ بِضُيُوفِهِ”: قَالَ لَهُمْ أَهْلاً وَسَهْلاً وَمَرْحَباً، حَيَّاهُمْ. (قاموس المعاني: عربي – عربي)
Jadi, kata tarhiib berasal dari akar kata yang sama, yang membentuk kata “Marhaban”. Sedangkan marhaban artinya “selamat datang” atau welcome”. Maka Tarhib Ramadhan berarti: “Selamat Datang Ramadhan atau Welcome Ramadhan”.
~Tujuan Tarhib Ramadhan~
Menyampaikan pesan:
- Betapa istimewanya Ramadhan, sehingga dua bulan sebelumnya, sepatutnya seorang Muslim sudah mulai mengkondisikan diri menyambut Ramadhan melalui berbagai macam persiapan dan do’a.
- Bahwa membiasakan diri dengan amalan ibadah favorit sebelum Ramadhan akan menjadikan seseorang tidak merasa berat melakukan ibadah di bulan Ramadhan.
- Harus ada upaya:
- persiapan mental (tahyi’ah nafsiyah),
- persiapan spiritual (tahyi’ah ruhiyah) dan
- persiapan intelektual (tahyi’ah fikriyah).
~Pidato Rasulullah di hari terakhir bulan Sya’ban~
- Di hari terakhir bulan Sya’ban, Rasulullah SAW mengkondisikan umatnya melalui penyampaian pidato ‘Kenegaraan’ dalam rangka menyambut Ramadhan:
عن أبى هريرة رضى الله عنه أن النبى صلى الله عليه وسلم قال لَمَّا حَضَرَ رَمَضَانُ: ”قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ جَهَنَّمِ، وتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ“ صحيح أخرجه أحمد والنسائي وصححه الألبانى فى صحيح الجامع.
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari kebaikan pada bulan tersebut maka sesungguhnya ia adalah sangat merugi”. (HR. Ahmad)
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك، فيه ليلة خير من ألف شهر، جعل الله صيامه فريضة، وقيامه تطوعًا، من تقرَّب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدَّى سبعين فريضة فيما سواه، وهو شهر الصبر، والصبر ثوابه الجنة، وشهر المواساة، وشهر يزاد فيه رزق المؤمن، من فطَّر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه وعتق رقبته من النار، وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيئا، يعطى الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن أو تمرة أو شربة من ماء، ومن أشبع صائما سقاه الله من حوضى شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة، وهو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار، فاستكثروا فيه من أربع خصال؛ خصلتان ترضون بها ربكم وخصلتان لا غنى لكم عنهما، فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه، وأما اللتان لا غنى بكم عنهما فتسألون الله الجنة وتعوذون به من النار.
(أخرجه ابن خزيمة (3/191)، والبيهقى فى شعب الإيمان (3/305).
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian telah berada pada naungan bulan yang Agung, bulan yang diberkahi. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Dijadikan puasa pada siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyamullail sebagai sunnah. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah pada bulan itu dengan ibadah sunnah, maka Allah akan menilainya seperti menunaikan kewajiban. Dan bagi siapa yang menunaikan kewajiban, maka Allah menilainya tujuh puluh kali lipat. Bulan tersebut adalah bulan kesabaran. Dan sabar, pahalanya adalah surga. Bulan tersebut juga merupakan bulan pemersamaan. Dan di bulan tersebut Allah akan limpahkan rizki seorang hamba tatkala ia menyediaan berbuka bagi orang yang berpuasa. Barang siapa yang membebaskan budak pada bulan itu, Allah akan berikan pahala yang serupa tanpa dikurangi sedikitpun. Dan pahala seperti itu pula Allah akan berikan kepada siappun yang memberikan makan orang yang berbuka puasa, walaupun hanya dengan seteguk susu atau sebutir korma, atau dengan memberi seteguk minuman. Barangsiapa yang dapat memberikan rasa kenyang kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya minum nanti pada saat hari qiamat. Dan barang siapa yang mendapatkannya, maka tidak akan pernah merasa dahaga selamanya. Bulan itu merupakan bulan yang diawalnya terdapat rahmat Allah, pertengahannya ampunan Allah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Maka perbanyaklah melakukan empat hal pada bulan itu yang membuat Allah Ridho kepada kalian. Yaitu, ucapkanlah kalimat syahadat dan istighfar, dan mintalah surga dan amnesti dari api neraka. (HR. Ibnu Khuzaimah, al Baihaqi, Ibnu Adi).
~Keutamaan puasa dari segi kesehatan~
- Dari segi medis terungkap rahasia, bahwa puasa mampu meningkatkan stimulus sel-sel otak sehingga aktifitasnya bertambah beberapa kali lipat. Hal ini dikarenakan berhentinya aktifitas alat pencernaan pada saat berpuasa, sehingga darah mengalir deras ke jaringan otak, mensubsidi lilitan otak, dan mensuplainya dengan berbagai nutrisi terbaik. Hasilnya, energi pada tubuh dan otak lebih banyak, yang akhirnya mendorong produktifitas kerja meningkat.
- Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa’i dari sahabat Abu Umamah:
قال أبو أمامة: يا رسول الله، مرني بعمل ينفعني الله به، قال: ”عليك بالصوم
فإنه لا مثل له“.
- “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa”.
- Puasa adalah metode yang bagus untuk menciptakan sistem pembuangan sel-sel atau hormon yang rusak dan membangun kembali tubuh dengan sel-sel baru. Dan ini sangat berbeda dengan apa yang difahami kebanyakan orang bahwa puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu.
- Puasa yang bagus bagi badan itu adalah dengan syarat dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan.
- Puasa adalah dokter yang paling murah, karena Insya Allah dapat:
* Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
* Mencegah Tumor, diabetes & mengurangi resiko serangan jantung & stroke.
* Menjaga Kadar Gula Dalam Darah
* Menghindari Penyakit Kulit
* Mencegah Pembekuan Jantung & Otak
* Mencegah sakit Persendian Tulang
* Meningkatkan kualitas dan angka harapan hidup. Tingkat metabolisme lebih lambat, produksi protein lebih efisien, dan sistem kekebalan tubuh yang meningkat.
~Tips menyambut Ramadhan~
- Pertama: Ungkapkan Rasa Bahagia dengan Datangnya Ramadhan
Allah SWT berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا
هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan Rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan Rahmat-Nya adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)
- Kedua: Memperbanyak Doa:
Para ulama salaf jauh-jauh hari sebelum datang bulan Ramadhan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala agar mereka bisa menikmati bulan mulia ini, karena mencapai bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Alah Ta’ala.
Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan, agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya), agar Allah menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan selama Ramadhan” (Ibnu Rajab/Latha-iful/174).
- Ketiga: Saling Meminta Maaf, Bertaubat, dekatkan diri pada Allah.
“Barang siapa yang pernah berbuat zholim terhadap sesamanya hendaklah meminta maaf (dihalalkan) sebelum datang hari di mana harta benda tak berharga lagi. Sebab pada hari itu orang yang dizholimi akan mengambil kebaikan orang yang menzholiminya sepadan dengan kezholimannya. Dan bila kebaikan orang yang menzholimi itu telah habis, maka kejelekan orang yang dizholimi dibebankan kepada orang yang menzholimi” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).
- Keempat: Memahami Ilmu tentang puasa.
- Kelima: Warming-up sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Meliputi:
- Solat berjamaah di masjid
Abdullah bin Mas’ud ra lalu menegaskan, “Rasulullah mengajarkan kita jalan-jalan hidayah, dan salah satu jalan hidayah itu adalah sholat di masjid (sholat yang dikerjakan berjama’ah di masjid).” (HR. Muslim)
- Sholat Subuh berjama’ah di Masjid dan I’tikap hingga matahari terbit:
Nabi Muhammad SAW senantiasa duduk di tempatnya setelah sholat subuh sampai terbit matahari, lalu melakukan sholat dua rakaat.
Nabi SAW bersabda: “barang siapa sholat subuh berjama’ah lalu tetap duduk setelahnya, berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu dia sholat dua raka’at, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna” (hadits riwayat tirmidzi, dishahihkan oleh syaikh al albani rahimahullah)
- Puasa Sunnah, berdoa menjelang buka dan memberi makan orang puasa:
Rasulullah banyak puasa di bulan Sya’ban (bukhori muslim), bahkan hampir sebulan penuh –diangkat amalan pada bulan itu– (abu daud, nasa’i).
Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang berpuasa tadi.” (HR.Ahmad,Tirmizi&Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah).
Bagi orang berpuasa ketika berbuka puasa berdoa, maka doanya tidak akan ditolak (HR. Ibnu Majah).
- Tilawah, Tahajjud, Sedekah:
عن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم أجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أجْوَدَ مَا يَكُونُ في رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْريلُ، وَكَانَ جِبْريلُ يَلْقَاهُ في كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَرَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبرِيلُ أجْوَدُ بالخَيْرِ مِن الرِّيحِ المُرْسَلَةِ. متفقٌ عَلَيْهِ.
Barang siapa yang menghidupkan Qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” ( Hadits Riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim).
- Keenam: Menyusun Program Aktivitas Ramadhan.
- Kemantapan Niat.
Dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman: “Maka barang siapa telah berniat untuk berbuat suatu kebaikan, tetapi tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu amal kebaikan. Jika ia berniat baik lalu ia melakukannya, maka Allah mencatatnya berupa sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan masih dilipatgandakan lagi. (HR. Bukhari & Muslim dari ibn abbas)
Lima puluh persen keberhasilan, ada pada perencanaan matang.
~Penghalang mendapatkan pahala Ramadhan~
Faktor-faktor yang menghalangi seseorang mendapatkan keberkahan dan fadhoil Ramadhan:
- Tidak semangat menyambut Ramadhan;
- Masih menyibukkan diri pada hal-hal yang kurang bermanfaat;
- Masih bermaksiat;
- Tidak merancang perencanaan dengan baik.
~Output Ramadhan~
Pernyataan Tom Branch, dari Columbia Press:
“Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan menurunkan berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar”.
- Melahirkan Etos kerja tinggi dan Mentalitas Amanah.
- Imam as-Suyuthi misalnya; mampu merampungkan penulisan kitab tafsir Al-Jalalain di bulan Ramadhan.
Demikian pula ulama/tokoh-tokoh dan para intelektual muslim lainnya, justru menuai keberhasilan di bulan Ramadhan.
- Bekerja secara benar & penuh tanggungjawab, adalah aktualisasi Amanah. Amanah akan melahirkan sikap penuh tanggungjawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan.
- Adanya perasaan Muraqabatullah dalam diri.
- Bagi seorang muslim, antusiasme kerja dan optimalisasi kinerja, bisa dibina melalui puasa. Bila puasa dilakukan dengan benar, secara tidak langsung akan membiasakan diri seseorang bersikap amanah. Mengapa tidak! Puasa mengajari kita jujur. Dalam kesendirian, bisa saja kita makan & minum. Namun, karena kita sadar, bahwa puasa itu hanya dipersembahkan kepada Allah (Fainnahu Lii wa Anaa Ajzii bihi), kita akan sunkan melanggarnya. Dalam kondisi seperti ini, perasaan selalu diawasi Allah akan terpatri dalam diri. Dan orang seperti itu, bila bekerja atau menjalankan tugas yang didelegasikan padanya, tidak butuh lagi diawasi oleh atasan. Karena tanpa diawasi pun ia akan bekerja maksimal, penuh tanggungjawab & amanah.
- (Kisah Umar dan Anak seorang Jariyah)
- Bekerja tanpa pamrih untuk Umat dan untuk siapa saja
~Megaproyek bulan ramadhan~
- Proyek Pertama: Agenda malam pertama bulan Ramadhan.
Tujuannya:
- Menghidupkan malam pertama bulan Ramadhan
- Berusaha mendapatkan pandangan Allah SWT di malam pertama Ramadhan
Berusaha meraih ‘Pandangan Ridho’ dari Allah SWT pada malam pertama Ramadhan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: [إذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ نَظَرَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ، وَمَنْ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ لَمْ يُعَذِّبْهُ أَبَدًا]. رواه البيهقي في شعب الإيمان عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه.
“Apabila telah datang malam pertama bulan Ramadhan, Allah ’memandang’ kepada mereka (umat Muhammad). Dan orang yang berhasil mendapatkan ’pandangan’ dari Allah, ia tidak akan beroleh siksa dari-Nya selama-lamanya”.
- Proyek Kedua: Infaq ($ 60 juta) selama Ramadhan
Tujuannya:
- Memperbanyak pahala sedekah
- Meneladani kehidupan Rasulullah Saw dalam berinfaq.
- Proyek Ketiga: 510 rakaat.
Tujuannya:
- Menjaga ibadah fardhu dengan berjamaah di mesjid selama bulan Ramadhan sebanyak 150 shalat dan 510 rakaat.
- Mencapai lipatan pahala ibadah fardhu yang lebih banyak 70 kali lipat dari pada selain di bulan Ramadhan.
- Membantu seorang muslim dalam melaksanakan ibadah sunat dengan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah fardhu.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: [مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ ”لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ“ عَشَرَ مَرَّاتٍ، كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ قَالَهَا عَشَرَ حَسَنَاتٍ، وَحَطَّ اللهُ عَنْهُ بِهَا عَشَرَ سَيِّئَاتٍ، وَرَفَعَهُ اللهُ بِهَا عَشَرَ دَرَجَاتٍ، وَكُنَّ لَهُ كَعَشْرِ رِقَابٍ، وَكُنَّ لَهُ مسَلَّحَةً مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ إِلَى آخِرِهِ… ومن قاله حين يمسي مثل ذلك]. رواه أحمد.
“Barangsiapa mengucapkan setiap pagi “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahulmulku walahulhamdu yuhyi wayumit wahua ‘alaa kulli syaiin qadiir” sepuluh kali, maka Allah akan catat baginya setiap satu kali ucapan 10 kebaikan, dan dihapus darinya 10 keburukan, juga Allah akan mengangkat maqamnya lebih tinggi 10 derajat. Dan sepuluh kali ucapan itu baginya sama dengan membebaskan 10 budak. Itulah yang menjadi senjata baginya sepanjang hari. Dan barangsiapa mengucapkannya di waktu sore, maka ganjarannya pun sama seperti itu”. H.R. Ahmad dari Abu Ayyub Al anshari r.a.
Semoga puasa Ramadhan kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya…
Allahumma Aamiin…
اللهم اجعل حظنا من شهر رمضان؛ الرحمة والمغفرة والعتق من النيران،،،
اللهم أعنا على صيام نهاره إيمانًا واحتسابًا، وقيام لياله إيمانًا واحتسابًا،،،
ربنا اغفر لي ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب،،،
***