You are currently viewing Kopi Luwak NCHU Terbaik di Dunia

Kopi Luwak NCHU Terbaik di Dunia

Kopi Luwak Indonesia telah dikenal sebagai kopi termahal dan terlangka di dunia, walaupun biji kopinya terbuat dari hasil kotoran binatang (luwak/sejenis musang) yang justru menyita perhatian para konsumennya terkait masalah higienis.

Dr. Young, Chiu-Chung(楊秋忠)(Akademisi Academia Sinica dan Professor dari Departemen Ilmu Lingkungan dan Pertanahan, National Chung Hsing University) bekerja sama dengan Ming-Men International Co., Ltd.(名門易理國際股份有限公司, menciptakan Kopi Luwak Ajaib (Magic Cat Civet Coffee/神奇貓麝香貓咖啡). Hal ini membutuhkan waktu sekitar 8 tahun untuk menemukan jenis kopi luwak baru yang dibuat dengan ekstraksi dari pro-biotik yang mengandung biji kopi luwak asli. Penemuan ini dipuji sebagai sebuah terobosan baru oleh Pengulas Kopi (Coffee Review) internasional yang telah mengumumkannya sebagai kopi luwak terbaik di dunia, serta memberikannya nilai luar biasa, yaitu 94 poin.

Dr. Young, Chiu-Chung(楊秋忠)mengekstraksi probiotik dari biji kopi segar untuk pemurnian dan pengolahan di dalam laboratorium. Setelah identifikasi dan reproduksi DNA, probiotik selanjutnya difermentasi berdasarkan simulasi dari proses fermentasi yang dilakukan di dalam perut luwak. Supaya memperoleh aroma alami dan bebas dari perasa buatan, waktu fermentasi dan proporsi dari probiotik telah diatur pada proses eksperimen yang berbeda, selanjutnya dilakukan teknik pemanggangan.

Coffee Review, sebuah organisasi internasional pengulas kopi, biasanya menggunakan skala peringkat 100 poin untuk mengevaluasi kopi.  originated the use of 100-point scale ratings for evaluation of coffee. Kopi luwak luar biasa baik biasanya akan memperoleh nilai dari kisaran 82-86, di mana kopi luwak yang dapat diterima untuk dikonsumsi adalah 80 ke bawah. Akan tetapi, Coffee Review telah memberikan Magic Cat Civet Coffee(神奇貓麝香貓咖啡) sebuah nilai yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu 94 poin, yang telah memecah rekor dunia.

Dr. Young, Chiu-Chung(楊秋忠)mengatakan bahwa fermentasi dari probiotik mengurangi tingkat kepahitan dari kafein yang menghasilkan rasa yang nikmat dari biji kopi tidak pahit dan bebas zat astringent. Selain itu, probiotik juga difermentasikan secara alami. Hal ini mengeleminasi residu pestisida minimum dan  ochratoxin yang terkandung pada kopi. Kafein juga tereduksi menjadi hanya sepertiga dari level sebenarnya.

Jika banyak ilmuan atau masyarakat asing yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam hal ini. Mengapa kita sebagai bangsa Indonesia yang telah menjadi asal-muasal kopi luwak tidak mencoba untuk menjadi lebih baik?

Sumber:  National Chung Hsing University

 

Leave a Reply